Jadi sekarang saatnya berkebun! Ingin yang terbaik dari tanaman Anda? Untuk berkembang, tanaman apa pun membutuhkan jumlah dan jenis matahari, air, panas, dan tanah yang tepat. Menyiram tanaman Anda adalah kunci untuk menjaga mereka tetap sehat.
Langkah
Bagian 1 dari 2: Mengetahui Apa yang Dibutuhkan Tanaman Anda
Langkah 1. Periksa tanah dengan hati-hati
Ada dua jenis tanah:
- Tanah kering - Dapat diidentifikasi jika tanahnya berpasir dan memiliki retakan di dalamnya.
- Tanah liat - Jika tanahnya lengket dan berlumpur maka itu adalah tanah liat.
Langkah 2. Perhatikan jenis tanamannya
Apakah tanaman lebih muda, atau baru tumbuh, atau yang lebih tua. Tanaman yang lebih muda bisa berumur paling banyak 4-5 tahun. Kemudian mereka dikategorikan sebagai tanaman tua.
Langkah 3. Teliti berapa banyak air yang dibutuhkan tanaman Anda
Ini bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya, jadi carilah di internet atau di buku-buku berkebun.
Bagian 2 dari 2: Menyiram Tanaman
Langkah 1. Lihat apakah tanahnya basah
Jika tanaman ditanam di tanah kering, itu akan membutuhkan lebih banyak air dan tanah liat jelas membutuhkan lebih sedikit air karena memiliki lebih banyak kelembaban.
Langkah 2. Berikan air yang sesuai
Ingatlah bahwa berbagai jenis dan umur tanaman memiliki persyaratan yang berbeda. Yang lebih muda biasanya membutuhkan lebih sedikit air daripada yang lebih tua, sementara yang baru ditanam hanya membutuhkan sedikit air.
Langkah 3. Dapatkan waktu yang tepat. Waktu terbaik untuk minum air adalah selalu di pagi hari
Ini memberi waktu bagi tanaman untuk menyerap air dan bersiap menghadapi panas, dingin, atau hanya energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan klorofil, tumbuh, dan memindahkan nutrisi ke sekitarnya. Jika Anda menyiram di sore atau malam hari, masalahnya adalah tanaman sekarang basah dan suhu udara sejuk. Itu adalah kondisi terbaik untuk jamur, jamur, dan segala macam masalah penyakit. Jaga hidup tetap sederhana, air di pagi hari.
Menyiram di tengah hari yang sangat panas juga bukan ide yang baik, karena air bisa menguap sebelum ada gunanya, dan sebenarnya bisa terlalu panas dan merusak tanaman Anda
Langkah 4. Konsentrasikan penyiraman pada akar
Akar membutuhkan lebih banyak air daripada daun. Padahal akar hanya membutuhkan air. Seperti yang dikatakan sebelumnya daun basah akan menyebabkan penyakit.
Langkah 5. Siram perlahan
Menyiram dengan cepat seperti memberikan 20% air saja untuk tanaman mengistirahatkan semua limbah. Air lebih lambat. Melakukan hal ini air akan tetap berada di sekitar akar sehingga akan mendapatkan lebih banyak air. Penyiraman yang cepat dapat menghasilkan aliran yang besar, menyebabkan erosi dan menyebabkan sebagian besar air tetap mengalir.
Langkah 6. Gunakan pengukur hujan
Ini mengukur berapa sentimeter hujan yang turun di daerah itu sehingga Anda dapat memberi tanaman jumlah air yang diinginkan.
Langkah 7. Gunakan sprinkler di kebun Anda
Penyiram sangat efektif. Mereka memberikan air ke tanaman pada waktu yang tepat, dan Anda tidak perlu khawatir melakukannya dengan selang atau kaleng penyiram. Mirip dengan metode drop-by-drop (metode irigasi yang digunakan dalam pertanian).
Langkah 8. Sistem irigasi tetes mikro dapat dipasang untuk mengalirkan air langsung ke tempat tanaman dapat menggunakannya
Diterapkan perlahan, air secara bertahap meresap ke akar, bukan mengalir atau menguap. Ini akan menghemat waktu Anda dan mengurangi jumlah air yang terbuang.
Langkah 9. Gunakan air limbah dari menyiapkan sayuran dan mencuci serta dari mandi dan pancuran
Jangan gunakan air yang mengandung pemutih atau produk pembersih rumah tangga yang kuat, yang dapat merusak tanaman.