Kalimat konyol adalah kalimat yang masuk akal secara tata bahasa tetapi menggambarkan sesuatu yang konyol atau dibuat-buat, seperti "Sapi kuning berbicara tentang bintang bawah tanah." Menciptakan ini bisa menjadi permainan anak-anak yang menyenangkan, tetapi juga digunakan oleh guru untuk membantu siswa mempelajari aturan penting dari struktur kalimat dan phonics.
Langkah
Metode 1 dari 3: Bermain Game Kalimat Konyol
Langkah 1. Putuskan siapa yang lebih dulu
Berkumpullah dalam kelompok yang terdiri dari dua atau lebih teman. Mainkan Nose Goes atau Rock Paper Scissors untuk memutuskan siapa yang lebih dulu. Anda juga bisa bergiliran memulai setiap kalimat.
Langkah 2. Minta orang pertama mengucapkan kata benda
Ini akan memulai kalimat. Kata benda dapat berupa orang (seperti "Fred" atau "dokter"), tempat ("kebun binatang" atau "Inggris"), atau benda ("kentang" atau "lantai").
Langkah 3. Mintalah setiap orang menambahkan kata-kata ke dalam kalimat
Setiap orang yang memainkan permainan menambahkan kata lain ke kalimat. Sebagai contoh:
- Amy mengatakan "Fred"
- Bob mengatakan "Fred suka"
- Camille mengatakan "Fred suka hijau"
- Amy mengatakan "Fred suka daging hijau"
- Bob berkata "Fred suka bacon hijau karena"
- Camille mengatakan "Fred suka daging hijau karena _" (pilih kata berikutnya sendiri!)
Langkah 4. Simpan favorit Anda
Terus mainkan sampai kalimatnya terlalu panjang untuk diingat, atau sampai menurut Anda kedengarannya cukup bagus. Mainkan lebih banyak putaran, dan tuliskan favorit Anda untuk disimpan dan ditertawakan nanti.
Anda juga dapat mencoba menulis keseluruhan "cerita konyol" dengan teman-teman Anda, di mana setiap orang menulis satu kalimat
Metode 2 dari 3: Mengajarkan Struktur Kalimat dengan Kalimat Konyol
Langkah 1. Tulis subjek kalimat pada kertas besar
Anda dapat menggunakan spidol untuk menulis kata benda ini sendiri, atau menggunakan komputer untuk mengetiknya dalam ukuran font ekstra besar, lalu mencetaknya. Pilih warna untuk menulis subjek, seperti biru. Potong kertas sehingga setiap kata benda berada pada bagiannya masing-masing. Misalnya, tulis Badut; Anjing; Presiden; Harimau itu; dan Nona Smith.
Pastikan kata benda semuanya tunggal atau jamak, sehingga semuanya dapat digunakan dengan bentuk kata kerja yang sama
Langkah 2. Buat kartu berkode warna untuk bagian pidato lainnya
Pelajaran struktur kalimat paling dasar hanya bisa menggunakan subjek (kata benda) dan predikat (frasa kata kerja). Jika siswa Anda lebih mahir, Anda dapat menambahkan komponen kalimat tambahan seperti kata keterangan atau kata ganti posesif. Kode warna setiap kategori kartu berbeda, untuk memudahkan siswa. Sebagai contoh:
- Untuk siswa tata bahasa pemula, cukup tulis predikat dengan warna oranye, seperti melompat di atas meja; tertawa; menggambar; dan terbang ke bulan.
- Untuk kelas menengah, tambahkan kata keterangan (cepat; gembira; keras), dan/atau kata sifat (konyol; merah; besar).
- Untuk kelas yang lebih maju, pisahkan predikat menjadi frasa kata kerja, dan tumpukan kartu kata benda kedua.
Langkah 3. Laminasi kartu (opsional)
Setelah Anda mencetak dan memotong kata-katanya, laminasi di kantor sekolah atau di toko fotokopi. Ini opsional, tetapi akan membuat Anda tetap kokoh dan dapat digunakan kembali selama bertahun-tahun, bahkan ketika anak-anak kecil menggunakannya.
Langkah 4. Tunjukkan pada siswa Anda bagaimana membuat kalimat konyol
Tumpuk kartu berdasarkan warna, di tumpukan di lantai atau di saku pengatur dinding. Peragakan kepada kelas Anda cara mengambil satu kartu dari setiap tumpukan, dan meletakkannya di samping satu sama lain untuk membentuk "kalimat konyol". Kalimat tidak harus realistis, tetapi harus memiliki semua bagian kalimat dalam urutan yang benar.
Misalnya, badut melompat di atas meja. adalah kalimat konyol yang baik, karena subjek dan predikat berada dalam urutan yang benar
Langkah 5. Periksa pekerjaan siswa Anda
Ini dapat berupa aktivitas yang dilakukan siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 orang, atau secara individu setiap kali mereka memiliki waktu bermain atau waktu kerja individu. Mintalah mereka meninggalkan kalimat mereka untuk Anda periksa. Pujilah siswa ketika mereka mendapatkan kalimat yang benar, dan bantu mereka memahami urutan yang benar jika mereka membuat kesalahan. Jika seorang siswa menyukai kalimat yang dia tulis, atau jika dia membutuhkan dorongan, Anda dapat menyimpan kalimat konyolnya di papan untuk dibaca dan dinikmati oleh semua siswa.
Langkah 6. Bantu siswa keluar
Jika seorang siswa tidak mengerti, jelaskan bahwa kalimat tersebut dapat disatukan dengan menjawab dua pertanyaan: "Siapa?" dan "melakukan apa?". Berikut ini contohnya:
- Guru: Mari kita buat kalimat tentang seseorang yang melakukan sesuatu. Siapa yang melakukan sesuatu? Pilih kartu.
- Siswa: (mengambil "anjing")
- Guru: "Bagus! Mari kita buat kalimat tentang seekor anjing. Apa yang dilakukan anjing itu? Pilih kartu yang masuk akal dalam kalimat ini: anjing _."
- Siswa: Melompat?
- Guru: Itu benar. Sekarang letakkan kartu-kartu ini di samping satu sama lain: anjing itu melompat." Coba buat kalimat baru.
Langkah 7. Mintalah siswa menggambar (opsional)
Siswa yang pembelajar visual, atau yang suka menggambar, mungkin lebih tertarik dengan permainan ini jika mereka bisa menggambar kalimat konyol yang mereka buat. Anda juga dapat memasang gambar-gambar ini di dinding, sehingga siswa Anda dapat menikmati gambar konyol mereka.
Langkah 8. Mintalah saran dari siswa Anda
Jika siswa Anda menyukai permainan kalimat konyol, minta mereka untuk memikirkan lebih banyak subjek dan predikat (atau "kata benda dan kata kerja", atau "benda dan tindakan", tergantung pada istilah yang diketahui siswa). Cetak ini dan bawa ke kelas, sehingga siswa dapat membuat kalimat yang lebih konyol menggunakan kata-kata favorit mereka.
Metode 3 dari 3: Mengajar Bunyi dengan Kalimat Konyol
Langkah 1. Pilih huruf yang bermasalah dengan siswa
Kalimat konyol semacam ini sangat bagus untuk siswa yang sedang belajar membaca, terutama jika mereka mengalami kesulitan memahami phonics, atau mengajar membaca dengan menghubungkan huruf-huruf tertulis dengan suara. Pilih satu huruf pada satu waktu, seperti "P."
Langkah 2. Tulis atau temukan kalimat yang fokus pada surat ini
Tulislah kalimat yang menggunakan huruf tersebut berkali-kali, dengan menggunakan tulisan tangan atau pengetikan yang jelas. Pastikan huruf diucapkan sama setiap kali muncul, atau siswa bisa bingung. Akan sangat membantu jika menggunakan kata-kata yang dimulai dengan huruf tersebut.
- Misalnya, tulis "Babi bermain di taman dan manjakan Penelope dengan cat kuku."
- Cari online untuk "kalimat fonik konyol" untuk contoh, seperti contoh gratis ini.
Langkah 3. Buat gambar besar dari surat itu
Gambarlah huruf yang telah Anda pilih (P dalam contoh kita) pada selembar kertas besar, tetapi tetap cukup kecil sehingga siswa dapat duduk di sebelahnya dan menjiplaknya tanpa berdiri.
Langkah 4. Tambahkan tekstur pada huruf
Siswa dapat belajar lebih baik jika ada tekstur yang diasosiasikan dengan huruf. Anda dapat menggunakan lem putih kering, pasir yang direkatkan, atau bahan lainnya. Bahan kasar adalah yang terbaik, karena akan memaksa siswa untuk menggunakan lebih banyak usaha dan gerakan saat menelusuri, membantu memori siswa.
Jika Anda berencana membuat kalimat konyol untuk beberapa huruf yang berbeda, coba gunakan bahan yang dimulai dengan huruf itu. Misalnya, rekatkan lada (lada hitam) ke P, dan amplas ke S
Langkah 5. Tambahkan gambar untuk kata-kata dalam kalimat
Perkuat arti kata dengan menempatkan gambar di atas setiap kata yang dimulai dengan huruf yang dipilih. Misalnya, letakkan gambar babi di atas kata "babi".
Anda dapat menggambar sendiri gambar-gambar ini jika Anda dapat menjelaskannya kepada siswa, atau menemukan dan mencetaknya dari seni online gratis
Langkah 6. Mintalah siswa menelusuri surat itu saat dia membaca kalimatnya
Berikan siswa sendok, tongkat, atau benda kasar lainnya, dan mintalah siswa menelusuri garis besar surat itu perlahan, menggerakkan lengan dan bahunya. Ulangi ini sewaktu Anda membantu siswa membaca setiap kata dari kalimat. Tanyakan kepada siswa apa arti setiap kata, kemudian bacalah dengan keras. Ucapkan huruf yang Anda fokuskan dengan siswa, saat siswa menelusuri surat itu. Ulangi ini untuk setiap kata dalam kalimat. Latihan ini dirancang untuk memberi siswa dorongan sebanyak mungkin untuk mengingat dan mempelajari huruf tersebut.