Penggunaan alat ukur presisi yang tepat adalah salah satu prasyarat terpenting untuk memastikan kualitas produk. Untuk menjaga keakuratan dan keandalan alat ukur presisi, seseorang harus melakukan pekerjaan dengan baik dalam merawatnya selain menggunakannya dengan benar sesuai dengan petunjuk pengoperasian yang wajar.
Langkah
Langkah 1. Pastikan benda kerja telah berhenti
Pengukuran benda kerja pada mesin bubut harus dilakukan hanya setelah benda kerja berhenti; jika tidak, keakuratan alat dapat terganggu secara negatif karena keausan permukaan pengukur dan kecelakaan dapat terjadi.
Langkah 2. Lap permukaan pengukuran alat ukur presisi dan permukaan benda kerja yang akan diukur untuk mencegah akurasi pengukuran terkena dampak negatif dari kotoran atau debu
Tidak disarankan untuk menggunakan alat ukur presisi seperti jangka sorong, mikrometer, dan indikator dial untuk mengukur cetakan kasar yang dipalsukan atau potongan bantalan abrasif (seperti carborundum), karena permukaan pengukur akan terkikis dan akurasi akan turun.
Langkah 3. Jangan pernah menyatukan alat ukur presisi dengan alat tangan, seperti alat potong, kikir, palu dan bor karena takut menabrak alat ukur presisi
Jangan pernah meletakkannya di mesin bubut baik untuk mencegahnya jatuh dari mesin bubut dan rusak karena getaran mesin bubut, terutama dalam kasus jangka sorong yang harus diletakkan rata dalam kasus tertentu untuk menghindari distorsi.
Langkah 4. Gunakan alat Anda untuk tujuan mereka
Alat ukur presisi tidak boleh digunakan sebagai pengganti alat lain. Jadi tidak disarankan untuk menggunakan jangka sorong sebagai penanda garis, mikrometer sebagai palu kecil atau baja linier sebagai penggerak sekrup dan penghapus bekas pemotongan. Tidaklah tepat juga untuk mengambil alat ukur presisi sebagai mainan, mengambil mikrometer dengan tangan misalnya. Perilaku tersebut akan menyebabkan turunnya ketelitian alat ukur presisi.
Langkah 5. Pertahankan suhu
Suhu memang memiliki dampak besar pada hasil pengukuran. Pengukuran yang tepat dari benda kerja harus dilakukan hanya dalam kondisi suhu sekitar 20 °C (68 °F). Umumnya, pengukuran dapat dilakukan di bawah suhu kamar, tetapi benda kerja dan alat ukur harus memiliki suhu yang sama. Jika tidak, hasil pengukuran tidak akan akurat karena karakteristik distorsi logam yang mengalami perubahan suhu. Alat ukur presisi juga tunduk pada perubahan suhu. Mereka tidak boleh diletakkan di bawah sinar matahari langsung, karena pengukuran tidak akan tercapai ketika suhu naik. Jangan pernah meletakkan alat ukur presisi di dekat sumber panas seperti kompor listrik dan pemancar panas untuk melindungi alat dari terdistorsi oleh panas sehingga menonaktifkan akurasi.
Langkah 6. Waspadai area terdekat
Alat ukur presisi tidak boleh diletakkan di dekat area magnet, seperti meja kerja magnetik, untuk menghindari magnet.
Langkah 7. Ketika menemukan beberapa fenomena abnormal pada alat ukur presisi, seperti permukaan kasar, duri, karat, distorsi tubuh atau gerakan yang tidak efektif, pengguna tidak boleh memperbaikinya sendiri, apalagi memperbaikinya dengan palu, file atau kain ampelas karena takut menambah kesalahan
Pengguna harus mengirim alat yang cacat ke bengkel perbaikan dan menggunakannya setelah diperbaiki dengan benar!
Langkah 8. Pengguna harus membersihkan alat setelah digunakan
Alat kecuali yang terbuat dari baja tahan karat atau dibingkai dengan bahan pelindung harus diolesi dengan minyak anti karat, dimasukkan ke dalam wadah khusus dan disimpan di tempat yang kering agar bebas dari karat.
Langkah 9. Perawatan berkala harus diterapkan pada alat ukur presisi
Alat presisi yang sudah lama digunakan harus dikirim ke fasilitas kalibrasi resmi secara berkala untuk pengujian dan kalibrasi guna menghindari masalah kualitas produk yang disebabkan oleh kesalahan pembacaan alat yang tidak wajar.